Kabupaten Wonogiri berhasil meraih penghargaan sebagai Kabupaten Paling Berkelanjutan di Indonesia dalam ajang Anugerah Universitas Indonesia (UI) Green City Metric Rankings 2024. Pengumuman tersebut disampaikan pada acara yang digelar di Balai Sidang Kampus UI, Depok, pada Kamis (8/8/2024). UI Green City Metric Rankings merupakan pemeringkatan tahunan yang menilai keberlanjutan kabupaten/kota di Indonesia, dan tahun ini diikuti oleh 23 provinsi serta 64 kabupaten/kota.
Seperti dilansir dari Solopos.com, Penilaian dalam ajang ini dilakukan berdasarkan enam kategori yang mencakup 115 indikator. Kategori tersebut meliputi Penataan Ruang dan Infrastruktur, Energi dan Perubahan Iklim, Tata Kelola Limbah, Tata Kelola Air, Akses dan Mobilitas, serta Tata Pamong/Governance. Wonogiri, yang tahun lalu hanya berada di peringkat ke-11 dalam pemeringkatan gabungan kabupaten/kota, kini berhasil menduduki posisi pertama untuk kategori kabupaten.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Wonogiri, Heru Utomo, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan masyarakat. Menurutnya, dukungan penuh dari Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, serta Wakil Bupati, telah memainkan peran penting dalam keberhasilan ini. “Alhamdulillah, tahun ini Wonogiri berada di peringkat pertama untuk kategori kabupaten. Jika dilihat secara kumulatif [gabungan kabupaten dan kota], Wonogiri berada di peringkat kelima di bawah Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Blitar, dan Kota Semarang,” ujar Heru dalam keterangannya kepada wartawan pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Selain penghargaan sebagai Kabupaten Paling Berkelanjutan, Wonogiri juga meraih prestasi dalam kategori Energi dan Perubahan Iklim. Prestasi ini menegaskan komitmen Wonogiri dalam mewujudkan Kabupaten Hijau yang berkelanjutan. Heru mengungkapkan bahwa penilaian yang dilakukan oleh tim UI berlangsung selama dua bulan hingga Juni 2024, dengan menggunakan data riil dari lapangan serta bukti pendukung yang diunggah ke sistem penilaian. “Penilaian ini sangat ketat dan tidak bisa dibuat-buat,” jelas Heru.
Meski sudah meraih dua penghargaan bergengsi, Pemkab Wonogiri tidak akan berpuas diri. Heru menyatakan bahwa setelah nilai dari setiap kategori dan indikator keluar, pihaknya bersama Bupati akan segera melakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan yang masih ada. “Ini tentu membanggakan dan bisa menjadi sarana untuk memonitor kebijakan-kebijakan yang telah dibuat. Kami sudah berdiskusi dengan Pak Bupati bahwa ketika nilainya keluar, kami akan segera mengevaluasi poin-poin yang kurang agar bisa diperbaiki ke depannya,” tambah Heru. Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari kerja keras dan kolaborasi yang dilakukan oleh seluruh elemen di Kabupaten Wonogiri dalam upaya menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi seluruh warganya.