Kamis, 12 September 2024, Museum Wayang Indonesia Kabupaten Wonogiri yang berada di Kecamatan Wuryantoro menjadi tuan rumah Lomba Karawitan tingkat Sekolah Dasar se-Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini diikuti oleh 17 grup karawitan yang mewakili kecamatan di kabupaten tersebut. Di tengah antusiasme peserta dan penonton, Grup Karawitan Kridha Laras dari SD Negeri 1 Sanggrong, Kecamatan Jatiroto berhasil meraih Juara Harapan 2 dalam kompetisi tersebut. Dengan arahan dari pelatih berpengalaman, Rahmat, Kridha Laras membawakan dua gending klasik yang sarat makna dan keindahan. Mereka menampilkan gending Ketawang Gambuh laras slendro pathet Manyura, serta gending Lancaran Mbokyo Mesem laras slendro pathet sanga. Kedua gending ini dikenal memiliki struktur musik yang mendalam, memerlukan penghayatan dan keterampilan tingkat tinggi dalam memainkan instrumen gamelan.
Penampilan Kridha Laras berhasil mencuri perhatian para juri dan penonton. Kekompakan para pemain dalam mengalunkan setiap nada, serta keindahan suara gamelan yang mengalun dari masing-masing instrumen seperti bonang, saron, dan gendang, menciptakan suasana yang sangat merdu. Meskipun kompetisi berlangsung ketat dengan banyaknya peserta dari berbagai sekolah, Kridha Laras mampu menampilkan pertunjukan yang harmonis dan memukau. Menurut Rahmat, keberhasilan ini tidak lepas dari dedikasi dan latihan rutin yang dilakukan oleh para siswa. Pelatih yang juga seorang seniman karawitan ini mengaku bangga atas pencapaian murid-muridnya. “Mereka sangat tekun dalam berlatih. Meski masih usia sekolah dasar, mereka sudah mampu menguasai gending-gending yang tidak mudah. Ini prestasi yang membanggakan,” ujar Rahmat.
Kepala SD Negeri 1 Sanggrong, Jawi, turut mengapresiasi hasil yang diraih oleh tim karawitannya. Ia menyatakan bahwa sekolahnya berkomitmen untuk terus melestarikan budaya lokal, termasuk karawitan, di tengah gempuran budaya luar yang semakin marak. Menurutnya, ekstrakurikuler karawitan di SD Negeri 1 Sanggrong telah menjadi salah satu program unggulan yang rutin diadakan dan diikuti oleh siswa dari berbagai kelas, baik kelas rendah maupun tinggi. Jawi menambahkan bahwa melalui kegiatan seni seperti karawitan, siswa tidak hanya dilatih untuk bermain musik, tetapi juga diajarkan tentang nilai-nilai luhur budaya bangsa yang mengandung makna kebersamaan dan disiplin. “Kami berharap siswa dapat mencintai budaya asli Indonesia dan tetap menjunjung tinggi tradisi meski berada di era modern,” tegasnya. Lomba Karawitan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk menjaga dan melestarikan seni tradisional Jawa yang kaya akan makna filosofis. Partisipasi aktif dari generasi muda seperti siswa SD Negeri 1 Sanggrong menunjukkan bahwa harapan untuk melestarikan karawitan tetap terjaga dengan baik. (RSy)