Selasa, 29 Juli 2025 menjadi malam yang istimewa bagi Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Wonogiri dan segenap Pengurus Kwartir Ranting Jatiroto. Upacara Penyalaan Api Unggun dalam rangka Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) yang digelar di Bumi Perkemahan Desa Mojopuro, Jatiroto berlangsung meriah dan sarat makna. Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, yang memberikan semangat dan apresiasi kepada seluruh peserta dan penyelenggara.
KMD yang berlangsung selama dua tahap, yakni pada 21–23 dan 28–30 Juli 2025 ini diikuti oleh 204 peserta yang merupakan guru SD dan SMP dari Jatiroto dan wilayah sekitarnya. Pelatihan dilaksanakan di dua lokasi, yaitu SMKN 1 Jatiroto dan Bumi Perkemahan Desa Mojopuro. Kehadiran Bupati Wonogiri menjadi magnet tersendiri yang menarik antusiasme warga sekitar untuk menyaksikan puncak acara api unggun tersebut. Sejumlah tokoh penting hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Ketua Kwarcab Wonogiri beserta Andalan Cabang, perwakilan Pusdiklatda Jawa Tengah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Camat Jatiroto dan Forkompincam, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Wonogiri, Anggota DPRD Wonogiri, Kepala BPBD Wonogiri, para Kepala Desa se-Kecamatan Jatiroto, K3S Jatiroto, serta jajaran pengurus Kwarran Jatiroto. Dalam sambutannya, Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, menyampaikan apresiasinya atas semangat peserta dan penyelenggara kegiatan KMD. “Saya sangat bangga melihat semangat para guru yang mengikuti kursus ini dengan antusias. Pramuka adalah wadah pembentukan karakter, dan para pembina adalah ujung tombak dalam membentuk generasi muda yang tangguh, disiplin, dan berjiwa sosial. Kegiatan ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan Wonogiri,” ujarnya.
Tak hanya menjadi ajang pelatihan formal, KMD kali ini juga dikemas secara kreatif dan kultural. Penampilan Gelar Seni dan Budaya dari para peserta menambah semarak malam api unggun. Yang paling mencuri perhatian adalah penampilan istimewa dari dalang cilik berbakat, Muhammad Abid Arsyad, siswa SD Negeri 1 Brenggolo. Ia dengan luwes membawakan lakon Wahyu Makutho Rama dengan iringan karawitan cilik dari Desa Boto. Pertunjukan ini berhasil memukau seluruh hadirin dan menjadi simbol pelestarian budaya sejak usia dini. Ketua Panitia, Ria Sulistiyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis kepramukaan. “KMD ini kami desain sebagai ruang pembelajaran yang menyenangkan, membumi, dan memberi dampak bagi masyarakat. Harapannya, para pembina yang lahir dari kegiatan ini tak hanya piawai dalam melatih, tetapi juga mampu menjadi penggerak perubahan di satuan pendidikan dan lingkungannya,” ungkapnya.
Selain memperkuat kompetensi para pembina Pramuka, kegiatan KMD juga disisipi dengan kegiatan bakti sosial kepada masyarakat sekitar bumi perkemahan, menunjukkan semangat gotong royong dan pengabdian yang menjadi ruh Gerakan Pramuka. Dengan suasana hangat, penuh semangat, dan semarak budaya, KMD 2025 di Jatiroto tak hanya mencetak pembina Pramuka yang andal, tetapi juga menjadi bukti nyata sinergi pendidikan, budaya, dan masyarakat.