Calon anggota legislatif (caleg) baru atau nonpetahana menguasai 21 kursi atau 42% dari total 50 kursi DPRD Wonogiri hasil Pemilu 2024. Dibandingkan hasil Pemilu 2019 lalu, jumlah caleg wajah baru yang berhasil masuk ke parlemen Wonogiri memang berkurang. Pada Pemilu 2019 lalu, ada 28 caleg wajah baru yang menduduki kursi DPRD Wonogiri periode 2019-2024. Namun perlu diingat, pada Pemilu 2019 lalu ada penambahan lima kursi di DPRD Kota Sukses dari sebelumnya (Pemilu 2014) 45 kursi menjadi 50 kursi.
Terlepas dari itu, keberhasilan caleg wajah baru lolos jadi legislator tak bisa dipandang remeh. Mereka membuktikan bahwa meski baru mulai terjun ke kontestasi Pemilu, mereka mampu menggaet konstituen. Pengamat politik Wonogiri, Bambang Tetuko, mengatakan caleg petahana mendominasi keterpilihan dalam Pemilu adalah hal lumrah. Mereka sudah mempunyai basis massa. Para caleg petahana itu juga relatif lebih dikenal masyarakat. Selama lima tahun terakhir, setidaknya mereka sudah turun ke masyarakat sebagai wakil rakyat. Maka tidak mengherankan jika mereka kembali terpilih. Hal itu berbeda dengan caleg baru yang harus membangun suara konstituen dari nol. Mereka akan harus kerja dua kali lipat agar bisa mendulang suara.
”Kalau diperhatikan, caleg baru yang terpilih pada Pemilu 2024 ini, ada beberapa yang pernah jadi anggota DPRD Wonogiri pada periode sebelumnya. Artinya, mereka sudah tahu basis konsituennya di mana saja,” kata Bambang saat dihubungi wartawan, Rabu, 24 Juli 2024. Seperti dilansir dari Solopos.com, caleg terpilih hasil Pemilu 2024 yang pernah menjabat anggota DPRD Wonogiri pada periode sebelumnya ada tiga orang. Mereka adalah Wawan Arifianto (caleg PKS dapil I), Nyamik Saptati (caleg PKS dapil II), dan Sugiharno (caleg Partai Demokrat dapil V). Mereka pernah menjadi anggota DPRD Wonogiri periode 2014-2019. Di sisi lain, ada pula caleg terpilih wajah baru yang belum pernah menduduki kursi DPRD, namun mereka masih memiliki hubungan kekerabatan dengan petahana atau anggota DPRD Wonogiri pada periode terdahulu. Misalnya Sri Rejeki, caleg PDIP dapil II. Dia merupakan istri Joko Prayitno, anggota DPRD Wonogiri dari partai yang sama. Joko tidak maju lagi dalam Pemilu 2024. Kemudian Suryo Suminto, caleg terpilih wajah baru dari Partai Gerindra, merupakan mertua dari anggota DPRD Wonogiri, Imron Rizkyarno. Pada Pemilu 2024, Imron juga terpilih kembali. Tetapi dia mengundurkan diri karena akan maju sebagai calon wakil bupati di Pilkada Wonogiri 2024. Dia kemudian digantikan istrinya, Ayu Putri Karmilasari yang tak lain anak dari Suryo Suminto.
Salah satu caleg terpilih wajah baru dari PDIP di dapil III, Mariji, ternyata juga masih ada hubungan saudara dengan Tarso yang merupakan anggota DPRD Wonogiri. Pada Pemilu 2024, Tarso tidak mencalonkan lagi sebagai anggota legislatif. Sementara di dapil V, ada Lutfi Angga Pradana, caleg terpilih wajah baru dari PDIP yang merupakan anak dari mantan Ketua DPRD Wonogiri periode 2014-2019, Setyo Sukarno. Setyo menjadi Wakil Bupati Wonogiri periode 2020-2024.
Bambang menerangkan hubungan kekerabatan itu sedikit banyak memengaruhi perolehan suara caleg wajah baru. Mereka minimal dikenal masyarakat karena dekat dengan anggota DPRD Wonogiri. Sehingga sangat mungkin, dengan kedekatan itu, konstituen anggota DPRD itu memilih caleg baru tersebut. Bahkan bisa juga secara tidak langsung konstituen anggota DPRD Wonogiri diarahkan untuk memilih caleg baru yang merupakan kerabatnya. Artinya, caleg baru yang memiliki hubungan kekerabatan dengan anggota legislatif yang masih aktif atau sudah purna, diringankan dengan sumber daya konstituen yang sudah terbentuk.
Sebagai informasi, dalam Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri No 136/2024, tercatat ada 29 caleg petahana yang terpilih kembali menduduki kursi parlemen Kabupaten Wonogiri pada Pemilu 2024. Sementara caleg baru yang terpilih ada 21 orang. Jumlah itu pun setelah ada perubahan atau penggantian caleg terpilih dari dua partai politik, yakni PDIP dan Partai Gerindra. PDIP Wonogiri mengganti lima caleg terpilih karena aturan internal partai. Dua dari lima caleg terpilih yang diganti itu merupakan caleg baru yang diganti dengan caleg petahana. Sedangkan tiga caleg lainnya merupakan petahana yang diganti caleg baru. Sementara caleg Partai Gerindra mengganti caleg petahana dengan caleg baru. Ketua KPU Wonogiri, Satya Graha, menyampaikan sudah dua kali mengubah surat keputusan penetapan caleg terpilih DPRD Wonogiri hasil Pemilu 2024. Hal itu karena ada dua partai yang mengajukan pengunduran diri caleg dan diganti dengan caleg lain atas berbagai pertimbangan. “Sebanyak 50 caleg yang terpilih itu akan dilantik pada 15 Agustus 2024,” kata Satya. (RSy)