Warga Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri berbondong-bondong menghadiri pentas seni yang digelar pada Jumat malam, 23 Agustus 2024, di Balai Desa Sendang. Acara ini dirancang untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia dan memberikan panggung bagi para siswa TK dan SD se-Desa Sendang untuk menampilkan bakat mereka. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kepala Desa Sendang, Sukamto Priyowiyoto. Meskipun beliau tengah mengikuti Diklat Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Lembaga Desa di Semarang, kehadirannya tetap dirasakan oleh warga melalui sambungan Zoom. Dalam sambutannya, Sukamto menegaskan pentingnya peran pendidikan dan ekstrakurikuler dalam membentuk generasi penerus yang berkualitas. Ia menyampaikan harapan agar desa dapat “memanen” generasi berkualitas dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang berkat upaya sinergi antara pendidikan dan pemerintah desa.
Di antara berbagai penampilan, SDN Selopukang menjadi salah satu sorotan dengan dua pertunjukan utamanya, pantomim dan karawitan. Pantomim berjudul “Balonku” yang dibawakan oleh Ahnaf dan Kafka berhasil memikat penonton dengan ekspresi dan gerakan yang memukau. Penampilan tersebut mendapatkan apresiasi dari para hadirin yang kagum dengan kemampuan mereka dalam menyampaikan cerita tanpa kata. Sementara itu, seni karawitan yang dimainkan oleh 22 siswa dari SDN Selopukang juga mencuri perhatian. Dipimpin oleh Hendra Setyawan, pimpinan Sanggar Seni Rawit Sari Mulya, para siswa menampilkan gending tradisional seperti Lancaran Mikat Manuk, Ricik-Ricik Banyumasan, dan Suwe Ora Jamu. Dengan komposisi 13 anak sebagai penabuh dan 9 anak sebagai penggerong (penyanyi), mereka menunjukkan kekompakan dan keahlian yang luar biasa, mengundang apresiasi yang besar dari penonton.
Kepala SDN Selopukang, Adi Setyo Nugroho, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Desa Sendang yang telah mendukung pembiayaan ekstrakurikuler seni di sekolahnya. Ia menekankan pentingnya sinergi antara sekolah dan pemerintah desa dalam membina bakat seni anak-anak serta melestarikan kebudayaan daerah. “Infrastruktur SDM perlu dipupuk oleh sekolah dan pemerintah desa agar dapat melahirkan generasi penerus yang berkualitas. Di sisi lain, kebudayaan daerah merupakan alat pertahanan negara yang perlu dilestarikan dan dikembangkan bersama lintas lembaga,” ujar Adi. Acara pentas seni ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat bagi para siswa, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara pihak sekolah, pemerintah desa, dan masyarakat, dalam upaya membentuk generasi yang unggul dan menjaga kelestarian budaya lokal. (RSy)