Pemkab Wonogiri bakal membangun RSUD di wilayah Kecamatan Purwantoro tahun ini. Pembangunan RSUD di sektor timur diharapkan bisa mendekatkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Rumah sakit tipe D ini akan berlokasi di timur SMA Negeri 1 Purwantoro. Pembangunan RSUD di wilayah timur Kabupaten Wonogiri itu memperhatikan belum adanya rumah sakit di sektor timur, sehingga warga Wonogiri timur harus berobat keluar kabupaten jika sakit. Langkah Pemkab Wonogiri untuk segera merealisasikan rumah sakit ini terus berjalan, salah satunya adalah pemilihan nama. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri telah berkoordinasi dengan KGPAA Mangkunegara X untuk menentukan nama rumah sakit di ujung timur Wonogiri ini.
Kepala Dinkes Wonogiri, Setyarini mengatakan pihaknya telah bersurat ke Pura Mangkunegaran atas rencana penamaan RSUD itu. Perkembangan terakhir, pihaknya sudah mendapatkan surat balasan sekaligus izin penggunaan nama RSUD Raden Mas Said. “Sudah (fix nama RSUD). Sudah dapat izin dari Gusti Mangkunegara X,” ujar Setyarini ketika dihubungi wartawan, Rabu, 24 Juli 2024. Penamaan rumah sakit yang mengadopsi nama tokoh besar, tak bisa sembarangan dilakukan. Harus ada izin dari pihak keluarga tokoh bersangkutan agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
Pemilihan nama ini tentu bukan tanpa alasan. Raden Mas Said alias Pangeran Sambernyawa merupakan Mangkunegara I yang mendirikan Pura Mangkunegaran. Pemerintahan di Kabupaten Wonogiri awal mulanya merupakan suatu daerah basis perjuangan Raden Mas Said dalam menentang penjajahan Belanda. RM Said merupakan putra dari Kanjeng Pangeran Aryo Mangkunegoro dan Raden Ayu Wulan. Raden Mas Said tumbuh menjadi seseorang yang peduli terhadap sesama dan memiliki rasa kebersamaan yang tinggi, karena kedekatan beliau dengan abdi dalem. Karena terjadi ketidakadilan, akhirnya, Raden Mas Said memutuskan untuk keluar dari keraton dan mengadakan perlawanan terhadap raja. Raden Mas Said bersama pengikutnya mulai mengembara mencari suatu daerah yang aman untuk kembali menyusun kekuatan. Raden Mas Said pun sampai di suatu daerah dan mulai melakukan pertemuan-pertemuan untuk menghimpun kembali kekuatan dan mendirikan pemerintahan. Peristiwa ini terjadi tanggal 19 Mei 1741. Raden Mas Said mengadakan pertemuan di daerah bernama Nglaroh, Desa Pule, Kecamatan Selogiri, desa yang menjadi cikal bakal Wonogiri. Inilah sebabnya, nama RSUD Wonogiri di Purwantoro dinamakan RSUD Raden Mas Said.
Sebelumnya, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, pemilihan nama RSUD di Purwantoro berdasarkan pertimbangan filosofis. Mengingat, cikal bakal Wonogiri tak bisa dilepaskan dari Raden Mas Said. “Maka kami abadikan menjadi RSUD Raden Mas Said,” jelas bupati. Pembangunan RSUD Raden Mas Said ini menghabiskan anggaran pembangunan sekira Rp 14 miliar dan akan memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari Puskesmas Rawat Inap Purwantoro. (RSy)