Pandemi Covid-19 telah berlalu, namun dampaknya masih membekas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Salah satu tantangan besar yang muncul pasca pandemi adalah upaya memulihkan karakter siswa yang sempat tergerus selama masa pembelajaran daring. Menanggapi kondisi tersebut, SD Negeri 2 Pesido, Kecamatan Jatiroto menjawab tantangan ini dengan langkah konkret melalui penguatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Hal ini selaras dengan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Gerakan Literasi Sekolah, yang menempatkan literasi sebagai salah satu pondasi pembentukan budi pekerti.
“Selama ini, literasi di sekolah kami hanya sebatas membaca lima menit sebelum pelajaran dimulai. Padahal, literasi jauh lebih luas dari itu,” ungkap Sutino, Kepala SD Negeri 2 Pesido. Ia menambahkan bahwa literasi mencakup enam ranah dasar, yaitu: literasi baca tulis, numerasi, sains, finansial, digital, serta literasi budaya dan kewargaan. Bermula dari keprihatinan tersebut, awal tahun 2023, SD Negeri 2 Pesido menggelar pertemuan bersama komite sekolah dan perwakilan orang tua siswa. Dalam diskusi yang berlangsung hangat, muncul berbagai ide segar untuk menumbuhkan kembali karakter positif siswa. Dari forum ini, lahirlah sebuah program inovatif bernama Gliter Skin, akronim dari Gerakan Literasi Sekolah Inovatif.
Gliter Skin menjadi napas baru dalam penguatan literasi dan karakter siswa. Tidak lagi sekadar membaca buku, Gliter Skin dikembangkan dalam bentuk kegiatan kreatif, pengembangan karya siswa, serta penanaman nilai-nilai positif seperti disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab. Sebagai penggagas utama Gliter Skin, Niken Rosalina, salah satu guru inspiratif SD Negeri 2 Pesido, menyampaikan harapannya terhadap program ini. “Kami ingin menghadirkan literasi yang hidup dan menyatu dengan keseharian siswa. Gliter Skin bukan sekadar program, tapi gerakan bersama untuk menanamkan nilai-nilai baik sejak dini. Literasi bisa menjadi pintu masuk untuk membentuk karakter, mengasah kreativitas, dan mempersiapkan anak-anak menghadapi masa depan,” tuturnya.
Program ini bertujuan tidak hanya membentuk siswa yang cerdas secara akademis, namun juga memiliki karakter kuat, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. “Kami ingin menjadikan literasi sebagai gerakan yang hidup, menyenangkan, dan bermakna dalam kehidupan sehari-hari siswa,” jelas Sutino penuh semangat. Dengan semangat kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, SD Negeri 2 Pesido optimistis bahwa Gliter Skin akan menjadi salah satu inovasi pendidikan yang mampu menjadi solusi kreatif dalam membangun generasi pascapandemi yang berdaya saing dan berkarakter. RSy