Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Padmanegara Jatiroto bersama Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Kecamatan Jatiroto menggelar kegiatan bertajuk Pembinaan dan Sosialisasi Budaya Kerja BerAKHLAK di aula Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan Jatiroto pada Kamis, 3 Oktober 2024. Acara ini dihadiri oleh seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan dari berbagai satuan pendidikan di Kecamatan Jatiroto. Dalam kesempatan ini, sejumlah narasumber yang kompeten hadir untuk memberikan materi. Korwilcam Bidik Jatiroto, Hendriyawati, membuka acara dengan sambutan, menyampaikan pentingnya kegiatan tersebut dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan melalui perbaikan budaya kerja dan disiplin ASN di lingkungan pendidikan. Turut hadir sebagai narasumber lainnya adalah Ketua K3S Padmanegara, Parsino, dan pengurus FKKG Kecamatan Jatiroto, Benny Aris Irianto, Aries Sulistyono, dan Tri Anita Zenri Astuti.
Sesi pertama dimulai dengan materi yang dibawakan oleh Hendriyawati terkait Budaya Kerja BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Hendriyawati menekankan bahwa setiap Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya yang terlibat dalam sektor pendidikan, harus memiliki sikap profesionalisme yang tinggi serta mampu memberikan pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan masyarakat.
“Seorang ASN harus memahami bahwa dirinya adalah pelayan masyarakat, dan segala tugas yang dilaksanakan harus selalu berlandaskan pada nilai-nilai etika dan akhlak yang baik,” ujar Hendriyawati dalam pemaparannya. Menurutnya, penerapan budaya kerja BerAKHLAK tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kinerja, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif. Materi selanjutnya dibawakan oleh Ketua K3S Padmanegara, Parsino, yang membahas tentang disiplin ASN. Parsino menyoroti bahwa kedisiplinan adalah salah satu kunci utama dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. “Kepala sekolah dan guru harus menjadi contoh bagi para peserta didik, termasuk dalam hal disiplin. Kedisiplinan dalam menjalankan tugas, kehadiran, hingga pengelolaan administrasi sekolah sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar,” tegasnya.
Dalam paparannya, Parsino juga menyampaikan beberapa regulasi terbaru mengenai disiplin ASN, termasuk sanksi yang dapat dikenakan jika terjadi pelanggaran, serta pentingnya mematuhi aturan jam kerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sesi terakhir dalam kegiatan ini disampaikan oleh Benny Aris Irianto, Aries Sulistyono, dan Tri Anita Zenri Astuti dari FKKG Kecamatan Jatiroto. Ketiganya secara bergantian membahas topik yang sangat relevan dan penting, yakni pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan. Dengan menyoroti kasus-kasus kekerasan yang pernah terjadi di berbagai sekolah, mereka mengajak seluruh peserta untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan dan mengambil langkah cepat untuk menanganinya.
Benny Aris Irianto menjelaskan bahwa kekerasan di sekolah tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga bisa terjadi dalam bentuk kekerasan verbal, psikologis, dan bahkan digital. “Sebagai pendidik, kita harus memastikan bahwa sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi setiap peserta didik,” katanya. Di akhir sesi, para peserta diberikan simulasi penanganan kekerasan yang dapat diterapkan jika terjadi di lingkungan sekolah mereka.
Acara ini berlangsung dengan interaktif. Peserta terlihat antusias dalam mengikuti materi. Sejumlah kepala sekolah dan guru turut mengajukan pertanyaan serta berbagi pengalaman terkait penerapan disiplin dan budaya kerja di sekolah masing-masing. Mereka juga berdiskusi tentang langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah kekerasan di sekolah, serta pentingnya kerja sama antara guru, orang tua, dan pihak sekolah.
Hendriyawati, selaku Korwilcam Bidik Jatiroto, menutup acara dengan memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah hadir dan berpartisipasi aktif. Ia berharap, kegiatan semacam ini bisa terus dilaksanakan secara rutin guna memastikan bahwa ASN di sektor pendidikan dapat terus meningkatkan kualitas kerja mereka sesuai dengan nilai-nilai BerAKHLAK. Kegiatan ini diakhiri dengan pengucapan ikrar yang diikuti oleh seluruh peserta dan penyematan pin ASN BerAKHLAK. Harapannya, seluruh materi yang telah disampaikan dapat diimplementasikan secara efektif di lingkungan sekolah, sehingga tercipta suasana kerja yang profesional, disiplin, dan bebas dari kekerasan. (RSy)